Oleh Hairun Fahrudin Traveling ke luar negeri tanpa membawa
bagasi? Siapa bilang tidak mungkin, bahkan banyak orang sudah
melakukannya. Sudah bukan zamannya lagi traveling sambil membawa banyak
koper dan tas. Kalau tahu caranya, bepergian dengan barang bawaan yang
ringkas bukanlah hal yang sulit dilakukan. Bukan cuma backpacker
berpengalaman yang bisa melenggang kemana-mana hanya dengan ransel
kecil. Semua orang pada dasarnya bisa mengaplikasikan prinsip-prinsip
berkemas ringkas. Apalagi, terbang tanpa membawa bagasi sebenarnya
memberi banyak keuntungan. Selain menghemat uang, resiko kehilangan
barang lebih kecil dan acara jalan-jalan Anda menjadi lebih mudah dan
seru. Seperti Anda ketahui, maskapai berbiaya murah memungut biaya
bagasi yang jumlahnya cukup besar. Kalau ongkos bagasi ini bisa
dipangkas, sudah pasti Anda bisa menghemat banyak uang. Selain lebih
irit, hanya membawa hand-carry luggage juga memperkecil resiko
kehilangan. Barang bawaan selalu bersama Anda, jadi Anda lebih mudah
mengawasinya. Kalau butuh apa-apa, Anda juga cukup meraih tas lalu
tinggal mengambil barang yang dibutuhkan. Pendek kata, terbang tanpa
bagasi benar-benar praktis dan tidak repot. Keuntungan lainnya, Anda
bisa terbebas dari antrian pengambilan bagasi yang seringkali sangat
lama. Sebagai informasi, umumnya berat maksimal barang yang boleh dibawa
ke dalam kabin pesawat adalah 7 kilogram (lihat syarat dan kondisi
tiket yang Anda beli). Nah, lalu bagaimana caranya supaya barang bawaan
kita menjadi ringan sehingga bisa dibawa ke dalam kabin pesawat? Coba
simak tips berikut ini.
Pilih tas ringan yang berukuran sedang.
Hindari membawa koper beroda karena bawaan ini belum diisi saja sudah
cukup berat. Supaya lebih ringan, cukup bawa ransel atau tas jinjing
yang berukuran sedang. Jangan memilih ransel atau tas berukuran besar
karena akan menggoda Anda untuk memasukkan barang-barang yang tak
diperlukan. Saat menyadari masih ada ruang kosong di dalam tas, kita
cenderung merasa sayang untuk tidak mengisinya. Kalau ini dituruti,
barang bawaan Anda bisa menjadi sangat berat. Menurut pengalaman saya,
ransel berukuran 35 liter paling pas untuk dijadikan hand-carry luggage.
Biasanya, beratnya tak akan lebih dari 7 kilogram ketika diisi penuh
dengan pakaian, beberapa buku dan sedikit perlengkapan elektronik.
Ransel berukuran 35 liter yang selalu menemani saya traveling
Utamakan kegunaan ketimbang fashion
Pernak-pernik yang bersifat aksesoris seperti rompi, selendang, topi
yang fungsinya hanya untuk bergaya, serta hiasan tak penting lainnya
harus disingkarkan dari daftar barang bawaan Anda. Bawalah barang-barang
yang berfungsi serbaguna seperti sarung yang bisa dijadikan rok, alas
untuk berjemur di pantai, atau bahkan bisa digunakan sebagai handuk.
Contoh benda serbaguna lainnya adalah bandana. Secarik kain kecil ini
bisa berfungsi sebagai saputangan, ikat rambut dan bisa dijadikan scarf.
Tinggalkan barang yang mudah didapat
Cara lainnya untuk memangkas jumlah barang bawaan adalah dengan
meninggalkan barang-barang yang mudah didapatkan di lokasi tujuan.
Misalnya makanan, handuk, sandal jepit, serta produk perawatan tubuh
yang mudah dibeli. Meskipun ukurannya relatif kecil, namun kalau
jumlahnya banyak bisa membuat tas Anda bertambah berat. Selain itu,
benda-benda tajam seperti gunting dan pisau tak diizinkan dibawa ke
kabin. Kalau membutuhkan benda-benda ini, Anda bisa membelinya setelah
tiba di tujuan.
Manfaatkan saku pakaian
Satu-satunya objek yang tidak ikut ditimbang adalah tubuh penumpang.
Tapi ada perkeculiannya saat naik pesawat kecil yang melayani rute
perintis. Penerbangan komersial tidak akan mempermasalahkan apakah tubuh
Anda sangat gendut sehingga bisa menambah beban pesawat. Karena tubuh
Anda tak ikut ditimbang, maksimalkan barang-barang yang bisa menempel di
badan sehingga tak ikut pula ditimbang. Coba gunakan celana kargo yang
memiliki banyak saku lebar. Anda bisa mengisi saku pakaian dengan buku,
kamera dan barang-barang lainnya yang memungkinkan dimasukkan dalam
saku. Bahkan komputer tablet berukuruan 7 inci masih muat dimasukkan
dalam saku celana kargo. Jangan lupa pula, pakaian tebal dan berat
seperti jaket dan switer harus dipakai supaya tidak ikut ditimbang.
Pisahkan benda cair
Saat check-in di bandara, petugas sering menanyakan apakah kita
membawa benda cair dalam tas yang akan dibawa ke kabin pesawat.
Sebenarnya tak masalah membawa benda cair asal ukuran per botolnya
kurang dari 100 ml (total cairan yang dibawa maksimal 1 liter). Kalau
kita ingin membawanya dalam kabin, kumpulkan benda-benda tersebut dalam
kantong plastik transparan yang mudah dibuka. Jangan lupa keluarkan
barang-barang cair dari tas saat melewati pemeriksaan sinar X supaya
lebih mudah diperiksa petugas. Barang-barang yang dikategorikan benda
cair ini antara lain pasta gigi, pembersih lensa kontak, sampo, sabun
cair dan parfum. Lihat foto di bawah ini bagaimana cara mengemas
benda-benda cair itu supaya bisa melewati pemeriksaan sinar X tanpa
menemui masalah.
Cara mengemas benda cair untuk dibawa ke dalam kabin pesawat
Manfaatkan jasa laundry
Traveling dalam waktu yang lama bukan berarti harus membawa banyak
baju. Kalau Anda traveling ke negara Asia, ada banyak layanan pencucian
baju dengan tarif murah. Anda bisa juga mencuci pakaian sendiri. Baju
kotor bisa dicuci di wastafel lalu dikeringkan di kamar mandi atau
tempat-tempat lainnya yang memungkinkan.
Timbang barang bawaan
Setelah barang bawaan dikemas, jangan lupa ditimbang dulu untuk
memastikan beratnya. Jangan hanya mengira-ngira karena bisa saja Anda
salah taksir. Maskapai berbiaya murah menerapkan aturan yang sangat
ketat soal berat barang bawaan. Meskipun kelebihannya hanya 500 gram,
Anda tetap diharuskan membayar biaya bagasi. Kalau Anda tak memiliki
timbangan, tas tersebut bisa dibawa ke minimarket lalu minta bantuan
pegawainya untuk menimbang tas Anda. Saya selalu melakukan cara ini dan
tak ada pegawai minimarket yang keberatan. Kunjungi juga blog Hairun
Fahrudin di easybackpacking.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar