Kami Melayani Pendaftaran Agen Tiket dan Penjualan
Tiket Kereta Api, Voucher Hotel, Paket Wisata dan Pesawat (Air Asia, Citilink, Garuda, Lion Air, Batik Air, Kalstar, Sriwijaya, Trigana Air, Aviastar, Xpress Air dan lain lain

Kami melayani Penjualan Tiket Pesawat Secara online..

Lebih Cepat dan juga Praktis, Karena E-Ticket akan langsung kami kirim ke alamat email Anda.

TIDAK ADA MARK UP HARGA TIKET

( Sesuai Yang ditetapkan MASKAPAI Penerbangan )

Silahkan Anda Cek Tiket Promo Dengan Form Dibawah Ini !

KLIK DISINI UNTUK TATACARA BOOKING TIKET

UNTUK MENGHINDARI Hal - hal yang tak diinginkan
yang Mengatasnamakan ARDHYA TRAVEL
maka PASTIKAN REPLY BOOKING TIKET HANYA dari
HP : 081396455550 / 087891861414
Terima kasih
Ardhya Travel
Dusun V Jl. Kelambir Lima Pasar I Umum No 12/14,
Kel. Tanjung Gusta, Kec. Sunggal
Sumatera Utara

Sabtu, 28 Februari 2015

Maskapai Paling "On Time" di Indonesia adalah...


JAKARTA, KOMPAS.com — Maskapai mana yang paling tepat waktu di Indonesia? Baru-baru ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan daftar mengenai On Time Performance (OTP) atau ketepatan tingkat waktu untuk 15 perusahaan maskapai berjadwal di Indonesia pada periode Januari-Desember 2014.

Sesuai daftar tersebut, maskapai penerbangan paling tepat waktu adalah Travira Air. Travira Air terkenal sejak lama sebagai maskapai carter yang beberapa tahun belakangan mulai melayani penerbangan berjadwal untuk kelas premium.

Travira Air sukses mendapatkan 100 persen tingkat OTP untuk 47 penerbangan yang dimiliki maskapai ini. Di peringkat kedua adalah Nam Air. Maskapai penerbangan ini merupakan anak perusahaan dari Sriwijaya Air. Sementara Mandala Airlines masuk dalam daftar tersebut, tetapi terhitung hanya beroperasi sampai Juni 2014. Berikut daftar selengkapnya:

1. Travira: 100 persen dari 47 penerbangan
2. Nam Air: 92,92 persen dari 3.477 penerbangan
3. Batik Air: 90,78 persen dari 13.535 penerbangan
4. Mandala Airlines: 88,79 persen dari 1.721 penerbangan
5. Garuda Indonesia: 88,52 persen dari 164.623 penerbangan
6. Travel Express: 86,30 persen dari 10.156 penerbangan
7. Sriwijaya Air: 83,02 persen dari 65.940 penerbangan
8. Indonesia Airasia: 78,67 persen dari 22.536 penerbangan
9. Citilink: 78,20 persen dari 54.881 penerbangan
10. Lion Mentari Airlines: 73,80 persen dari 171.498 penerbangan
11. Wings Air: 71,12 persen dari 57.810 penerbangan
12. Aviastar Mandiri: 69,40 persen dari 2.193 penerbangan
13. Kalstar Aviation: 65,30 persen dari 22.151 penerbangan
14. Trigana Air: 62,91 persen dari 15.475 penerbangan
15. Transnusa: 54,41 persen dari 5.902 penerbangan
Penulis: Ni Luh Made Pertiwi F
Editor: I Made Asdhiana

Jumat, 27 Februari 2015

Airport Tax Dalam Tiket Pesawat Mulai Disosialisasikan Kemenhub


riaugreen.com

JAKARTA, RIAUGREEN.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumpulkan perwakilan dari seluruh maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia dan operator bandara untuk melakukan sosialisasi pengenaan airport tax dalam tiket pesawat.
Kepala Sub Bidang Bimbingan Usaha dan Pengembangan BUAU Kementerian Perhubungan, Musdalifa Muslimin menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Nomor KP 12 Tahun 2015 tentang pembayaran Passenger Service Charge (PSC), mulai 1 Maret 2015, setiap biaya tiket pesawat yang dijual oleh maskapai harus sudah memasukkan airport tax.
"Jadi setiap tiket sudah ada komponen PSC," kata dia, di Jakarta, Rabu (25/2/2015). Oleh karena waktu pelaksanaannya sudah tinggal menghitung hari, maka Kementerian Perhubungan melakukan sosialisasi kepada setiap maskapai. Ia melanjutkan, dalam sosialisasi tersebut juga diundang operator bandara sehingga sinkronisasi secara teknis bisa cepat dilakukan.
Baca cerita lengkap: riaugreen.com
25/02/2015 18:16:42

Indonesia AirAsia Mulai Jual Tiket yang Digabung dengan PSC


 www.ardhyatravel.blogspot.com





indo-aviation.com

Terhitung mulai hari ini, Rabu, 25 Februari 2015, maskapai penerbangan Indonesia AirAsia telah menjual tiket yang di dalamnya sudah termasuk airport tax atau passenger service charge (PSC). Tiket yang dijual termasuk PSC ini berlaku untuk penerbangan mulai 1 Maret 2015 dan seterusnya, sementara untuk penerbangan sebelum 1 Maret 2015 masih perlu membayar PSC di bandara.
Dengan adanya penggabungan PSC dengan tiket ini, penumpang tidak perlu repot lagi membayar PSC ketika berada di bandara. Penggabungan tiket ini berlaku untuk seluruh penerbangan Indonesia AirAsia dan AirAsia Group dari Indonesia, baik itu rute penerbangan domestik maupun rute penerbangan internasional.
Baca cerita lengkap: indo-aviation.com
2/25/2015 10:18:29 PM

Sabtu, 21 Februari 2015

Masalah Delay Lion Air Rampung, Air Asia Beroperasi Lagi di Terminal 3


Jakarta - Saat ini penerbangan domestik maupun internasional di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sudah berjalan dengan normal. Sebelumnya Terminal 3 sempat ditutup oleh para penumpang pesawat Lion Air yang marah akibat tidak adanya kejelasan soal keterlambatan jadwal penerbangan yang molor lama.
Akibat dari hal tersebut juga, Maskapai AirAsia yang seharusnya menggunakan terminal tersebut, dipindah ke Terminal 2. Namun kini AirAsia sudah kembali beroperasi dengan normal di Terminal 3.
"AirAsia Indonesia menginformasikan bahwa seluruh penerbangan domestik dan internasional dari Jakarta kembali beroperasi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta seiring dengan perkembangan terkini," ujar rilis dari AirAsia yang diterima detikcom, Sabtu (21/2/2015).
Para penumpang AirAsia sekarang juga telah bisa melakukan proses check-in dan boarding di Terminal 3. Menurut jadwal, hari ini akan ada 4 penerbangan AirAsia lewat Terminal 3.
"Jakarta menuju Denpasar (QZ 7516), waktu keberangkatan pukul 19.35 WIB, Jakarta menuju Surabaya (QZ 7684), waktu keberangkatan pukul 20.20 WIB, Jakarta menuju Medan (QZ 8099), waktu keberangkatan pukul 20.40 WIB serta Jakarta menuju Denpasar (QZ 7534), waktu keberangkatan pukul 21.40 WIB," demikian dalam rilis itu.
Sejumlah pesawat Lion Air berbagai tujuan mengalami delay sejak Rabu (18/2/2015) malam lalu. Hal ini membuat suasana Bandara Soekarno-Hatta gaduh. Saat ini, Terminal 3 menjadi pangkalan bagi Air Asia, Mandala Airlines, dan Lion Air. Dengan kapasitas 4 juta penumpang per tahun, Terminal 3 sekarang memiliki 30 gerai lapor-masuk, 6 pengklaiman bagasi, dan 3 gerbang.

Mulai 1 Maret Tak Ada Lagi Loket Tiket Pesawat di Bandara Soekarno Hatta


Jakarta - Memasuki Bandara Soekarno-Hatta dan melihat jadwal penerbangan berbagai maskapai, terdapat tulisan pengumuman di bagian bawah layar LCD. Peringatan itu berisi pemberitahuan calon penumpang tak bisa lagi membeli tiket mulai 1 Maret 2015.
"Mulai 1 Maret 2015 pembelian tiket di Bandara ditiadakan, informasi lebih lanjut hubungi 1500138 atau customer service di terminal," kata pemberitahuan tersebut, seperti terpampang di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Sabtu (21/2/2015).
Calon penumpang bisa membeli tiket lewat layanan online. Soalnya, loket pemberian tiket dari setiap maskapai penerbangan akan ditutup.
"Loket maskapai ditiadakan mulai awal Maret nanti," kata petugas Customer Service Bandara Soekarno-Hatta bernama Apri saat dihubungi detikcom ke nomor 1500138.
Namun nantinya, customer service di Bandara akan membantu calon penumpang mendapatkan tiket lewat online.
"Customer service akan membantu pemberian tiket pesawat lewat online," kata Apri.

Rabu, 18 Februari 2015

Malindo Air Tingkatkan Frekuensi Penerbangan Subang-Batam


indo-aviation.com

Anak perusahaan Lion Group di Malaysia, Malindo Air, telah menambah frekuensi penerbangan antara Subang (Kuala Lumpur) dan Batam dari awalnya tiga kali seminggu menjadi tujuh kali seminggu. Penerbangan itu dioperasikan dengan pesawat baling-baling ATR 72-600 berkapasitas 72 kursi.
“Menurut manajemen Lion Group di Batam, permintaan penerbangan ke Subang atau sebaliknya terus meningkat. Sehingga frekuensi penerbangan ditambah menjadi setiap hari mulai beberapa waktu lalu,” kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho.
Dwi Djoko mengungkapkan, Malindo Air sudah mengoperasikan rute penerbangan Subang-Batam sejak bulan Mei 2014. “Awalnya Malindo Air yang mulai melayani Batam-Subang pada Mei 2014 hanya terbang Rabu, Jumat, dan Minggu. Sekarang sudah setiap hari dengan jadwal penerbangan dan pesawat sama,” kata dia.
Baca cerita lengkap: indo-aviation.com
18/02/2015 16:26:11

Sriwijaya Air Tambah Penerbangan ke Pontianak dan Pangkal Pinang


indo-aviation.com

Menjelang Hari Raya Imlek memberikan keuntungan tersendiri bagi maskapai penerbangan untuk mengeruk penumpang sebanyak mungkin. Salah satu maskapai penerbangan yang memanfaatkan momen Imlek ini adalah Sriwijaya Air. Perusahaan penerbangan swasta ini menambah frekuensi penerbangan ke destinasi yang ramai penumpang menjelang perayaan Tahun Baru China itu.
Sriwijaya Air mengatakan akan menambah frekuensi penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak dan Pangkal Pinang. “Kita sudah siapkan penerbangan ekstra ke Pontianak tiga kali dan Pangkal Pinang dua kali,” kata Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Agus Soedjono.
Baca cerita lengkap: indo-aviation.com
2/18/2015 4:26:59 PM

Selasa, 17 Februari 2015

Imlek, Garuda Indonesia Manado Gelar Promosi Tiket



indo-aviation.com
Menghadapi hari raya Imlek di Manado, maskapai Garuda Indonesia menggelar promosi tiket dengan harga jauh lebih murah. Masyarakat yang akan berangkat dari Manado maupun sebaliknya dengan maskapai Garuda akan mendapatkan diskon hingga 15 persen,” kata General Manager Garuda Indonesia Manado, Deddy Irawan, seperti dilansir Bisnis.com
Dedy menyebut, penawaran tersebut adalah penawaran spesial Garuda Indonesia bagi masyarakat Sulawesi Utara, berlaku untuk rute domestik dan internasional.
Adapun rute yang mendapat penawaran spesial seperti Manado-Jakarta mulai dari Rp 1.493.300, Manado-Makassar mulai dari Rp688.100, Manado-Surabaya mulai dari Rp968.600, Manado-Bandung mulai dari Rp1.962.500, Manado-Batam mulai dari Rp2.183.600, Manado-Denpasar mulai dari Rp1.334.400.
Baca cerita lengkap: indo-aviation.com
2/17/2015 3:25:35 PM

1 Maret, Lion Air Tutup Konter Penjualan Tiket di Dua Bandara


indo-aviation.com
Maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, Lion Air, mengaku akan mematuhi ketentuan Kementerian Perhubungan untuk menutup konter penjualan tiket di gedung terminal yang ada di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Kuala Namu Medan mulai 1 Maret 2015. “Kami pokoknya mendukung apa pun yang pemerintah mau,” kata Corporate Secretary Lion Air Aditya Simanjuntak.

Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kuala Namu memang sudah menjadwalkan penutupan konter penjualan tiket di kedua bandara mulai 1 Maret 2015. Waktu itu sebenarnya sudah mundur dari perintah Kementerian Perhubungan yang meminta maskapai penerbangan dan operator bandara melakukan penutupan konter penjualan tiket di gedung terminal bandara mulai 15 Februari 2015.

Baca cerita lengkap: indo-aviation.com
17/02/2015 15:25:13

Airport Tax Sriwijaya Air dan Trigana Air











Sriwijaya Air :Sriwijaya Air memberlakukan PSC (Airport Tax) mulai tanggal 17 Februari 2015.
Pemberlakukan PSC yaitu pada saat pembelian tiket untuk penumpang dengan tanggal keberangkatan mulai tanggal 01 Maret 2015. 

Trigana Air :
Trigana Air memberlakukan PSC (Airport Tax) mulai tanggal 09 Februari 2015.PSC yaitu pada saat pembelian tiket untuk penumpang dengan tanggal keberangkatan mulai tanggal 01 Maret 2015. 
PSC tidak berlaku untuk tiket dengan keberangkatan dari Ketapang (KTG), Dekai (DKI) dan Oksibil (OKL)

Jumat, 13 Februari 2015

Citilink Buka Penerbangan ke Sejumlah Kota di Indonesia Timur Tahun Ini


Bandung  - Tahun ini maskapai penerbangan PT Citilink Indonesia akan membuka sejumlah rute baru ke Indonesia Timur. Beberapa di antaranya Manado, Palu, Pontianak, Sorong atau Jayapura.
"Tahun ini kita akan ekspansif. Kita dorong ke arah Timur. Sejumlah maskapai kan melepas rute itu, kita mau ambil," ujar Vice President Corporate Communications Citilink Indonesia Benny S Butarbutar saat peresmian penerbangan perdana Bandung-Lombok,di Bandara Husein Sastranegara, Kamis (12/2/2015).
Benny mengaku potensi pasar ke wilayah Timur sangat bagus. "Potensinya besar sekali, tiketnya enggak mungkin hanya Rp 500 ribu, bisa Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta," tambah Benny.
Menurutnya penambahan rute penerbangan, sejalan dengan bertambahnya pesawat baru anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Rencananya semester pertama tahun ini, akan ada 5 pesawat baru jenis Airbus A320.
"Hingga 2017 kita targetkan ada 50 pesawat," ujarnya.
Saat ini, dengan adanya rute Bandung-Lombok, destinasi kota yang menjadi tujuan Citilink ada total 24 kota.
"Target hingga akhir tahun ada 30 kota," kata Benny.
Sementara frekuensi penerbangannya 126 kali dalam satu hari. Target tahun ini, 250 penerbangan dalam satu hari.

Selasa, 10 Februari 2015

1 Maret, Bandara Ahmad Yani Terapkan Larangan Penjualan Tiket di Bandara


indo-aviation.com

Mulai 1 Maret 2015, Bandara Ahmad Yani bakal segera menerapkan kebijakan Kementerian Perhubungan terkait larangan penjualan tiket di kawasan bandara akan segera diterapkan di Bandara Ahmad Yani Semarang. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut, sejumlah maskapai pun mulai mempersiapkan diri.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang, Priyo Jatmiko menyebutkan soal penetapan waktu tersebut, memang sudah menjadi kesepakatan antara Angkasa Pura I Ahmad Yani dengan maskapai penerbangan di bandara.
Baca cerita lengkap: indo-aviation.com

Mulai 1 Maret Tak Ada Lagi Penjualan Tiket Pesawat di Bandara


www.tiketmurah4u.blogspot.com
Liputan6.com, Jakarta Sebagai tindak lanjut dari instruksi Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan, PT Angkasa Angkasa Pura II (Persero) memastikan akan menghapus loket penjualan tiket pesawat di bandara.

Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi mengatakan penghapusan loket ini akan dilakukan secara bertahap di bandara-bandara yang dikelola oleh perusahaan plat merah tersebut.

‪"Ditiadakannya loket tiket bertujuan untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, dan pelayanan. Lalu menciptakan suasana lebih teratur dan nyaman, menghilangkan pihak yang berkepentingan di bandara, dan menghapus praktik percaloan tiket," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/2/2015).‬

‪Budi menjelaskan, penutupan loket tiket akan dimulai pada 1 Maret 2015 untuk Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu.
Kemudian pada 1 April 2015 untuk Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Bandara Internasional Minangkabau (Padang), dan Bandara Sultan Husein Sastranegara (Bandung).‬

Dan pada 1 Mei 2015 AP II untuk Bandara Iskandar Muda (Aceh), Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Raja Haji Fisabililah (Tanjung Pinang), Bandara Depati Amir (Pangkalpinang), Bandara Supadio (Pontianak), Bandara Sultan Thaha (Jambi), dan Bandara Silangit (Tapanuli Utara).‬

‪"Pembenahan tersebut termasuk dalam rencana jangka pendek, dan secara internal kami juga melakukan berbagai hal guna mendukung peningkatan pelayanan seperti menetapkan standarisasi pelayanan prima dan membentuk unit baru khusus untuk pelayanan pelangga," tandasnya. (Dny/Nrm)

Rabu, 04 Februari 2015

Larangan Loket Tiket di Bandara, Kalau Terbang Dadakan Bagaimana ?


Jakarta - Penghapusan penjualan tiket pesawat di terminal penumpang bandara yang akan mulai berlaku 15 Februari 2015 menuai kritik. Aturan yang dikeluarkan melalui Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/1/1/16/PHP.2014 dianggap mempersulit masyarakat, meski tujuannya baik.
Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Soegeng Poernomo mengatakan, tujuan aturan ini memang untuk menghapus calo di terminal penumpang bandara. Namun menurutnya, cara melarang menjual tiket di terminal tak tepat.
Soegeng menegaskan, seharusnya yang diperlukan penegakkan pengawasan oleh operator bandara seperti Angkasa Pura I dan II, bukan menghilangkan loket penjualan tiket.
"Kalau mereka (penumpang) ingin terbang mendadak, mereka ingin cari tiket di mana? Bisa 'mati' di situ. Akhirnya yang susah kan masyarakat juga. Minimal kalau sekarang ada 5, dikurangi jadi 2. Jadi dilakukan secara bertahap selama beberapa waktu," katanya usai diskusi dialog publik mengenai transportasi udara di Newseum Cafe, Jalan Veteran I no 33, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2015).
Ia mengatakan, persoalan calo di bandara sangat sederhana, karena hanya masalah pengawasan yang perlu ditegakkan. Menurutnya, perlu aparat hukum untuk mengatasi calo, namun dengan cara menghapus tiket di terminal lagi-lagi konsumen yang dirugikan.
"Pada akhirnya masyarakat yang menjadi korban. Masyarakat yang perlu pergi mendadak, telat transfer, jadi tidak bisa berangkat," tegasnya.
Sebelumnya Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan akan membangun pusat layanan atau service center. Tujuannya sebagai tempat pelayanan bagi penumpang yang akan melakukan reschedule atau penyesuaian jadwal terbang, hingga pembelian tiket secara tiba-tiba.
Lokasi service center terpadu tersebut, akan berada jauh dari area check-in counter, agar tidak menggangu pergerakan penumpang. "Kita sediakan pool customer service tapi nggak ada tempat check-in," jelas Budi.
Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/1/1/16/PHP.2014 tentang peningkatan pelayanan publik di bandara sudah beredar sejak 31 Desember 2014, di antaranya mengatur soal larangan penjualan tiket pesawat di terminal bandara. Tujuan dari kebijakan ini untuk mengurangi kesemrawutan bandara-bandara di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Julius Adravida Barata mengatakan para maskapai penerbangan masih bisa menjual tiket pesawat di luar terminal penumpang bandara, termasuk akses menuju terminal, asalkan tak di dalam terminal. Artinya calon penumpang masih bisa mendapat tiket di kawasan bandara, namun bukan di dalam terminal.
"Bunyi surat edarannya tak boleh di gedung terminal penumpang, di dalam gedung," tegas Barata.

Senin, 02 Februari 2015

15 Februari, Semua Loket Tiket BandaraSoetta di tutup


Tangerang (ANTARA News) - PT Angkasa Pura II mulai 15 Februari 2015 mendatang akan menutup semua loket yang menjual tiket di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang.
Manajer Humas dan Protokoler Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan, di Tangerang, Senin, mengatakan penutupan tersebut dilakukan guna meningkatkan pelayanan publik di Bandara Soekarno-Hatta.
Dijelaskannya, Kementerian Perhubungan pun telah mengeluarkan surat edaran pada 31 Desember 2014 lalu. Surat bernomor: HK .209/I/16PHB.2014 berisi instruksi agar seluruh pengelola bandara yang ada di Indonesia segera melakukan peningkatan pelayanan publik.
"Ada lima poin di dalamnya, pertama soal meniadakan ruang penjualan tiket yang ada di gedung terminal penumpang. Kedua, melarang penggunaan taksi yang tidak terdaftar untuk beroperasi di Bandara," katanya.
Ketiga, lanjut Yudis, memberlakukan larangan merokok di area sisi udara (airside) dan di ruangan yang memiliki akses ke sisi udara.
Keempat, menyediakan customer service lounge bagi airlines untuk melayani kebutuhan penumpang termasuk fare adjustment.
"Sedangkan yang kelima kami diminta untuk mensosialisasikannya," ujar Yudis.
Saat ini di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terdapat enam loket tiket yakni Terminal 1A, B, dan C yang merupakan milik maskapai penerbangan Lion Air, Batik Air, Sriwajaya Air, dan Citilink.
Sedangkan di Terminal 2, terdapat loket tiket pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Lalu di Terminal tiga terdapat loket tiket pesawat milik maskapai Air Asia.
"Kami menghimbau kepada seluruh pengguna jasa bandara ketika sampai di terminal sudah memiliki tiket," paparnya.
(KR-AIF)

Terima Kasih Telah Berkunjung ke Ardhya Travel. Silahkan Berkunjung Kembali Dilain Waktu

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Cape Belajar Bisnis Online Sendiri